Insiden yang mengubah hidup Yves Rivest itu terjadi pada tahun 2003. Ketika tertabrak truk, badan Yves masuk ke kolong truk sementara truknya terbalik. Alih-alih melindas kedua kakinya, roda depan truk itu malah mengenai perut Yves.
Karena kejadian ini, Yves sempat koma selama tiga minggu dan terbangun dalam keadaan ususnya terburai keluar dari dalam tubuh. Beruntung tim dokter berhasil mengembalikan ususnya dan menjahit dinding perut pria berusia 36 tahun itu. Namun ternyata jahitan itu rusak sehingga Yves membutuhkan skin graft (cangkok kulit) untuk menutup lukanya.
"Setelah kecelakaan itu, dokter bedah menemui saya dan menjelaskan jika usus saya akan seperti itu sedikitnya selama setahun. Ketika ususnya pulih, mereka baru akan memasukkannya kembali. Ini memang berhasil mereka lakukan tapi ternyata manfaatnya tak bertahan lama," kisah Yves seperti dilansir Daily Mail, Kamis (12/12/2013).
"Ada begitu banyak tekanan di dalam perut saya yang tak dapat ditangani jahitan ini dan perut saya pun mulai membuka," sambungnya.
Untuk mengatasinya tim dokter menggunakan skin graft dari kaki Yves untuk menutup luka di perutnya yang terbuka di tahun 2004. Tapi tanpa diduga dan diketahui alasannya, graft itu kini tumbuh membesar menjadi hernia atau benjolan yang beratnya mencapai 12 kg.
Yang Yves sesalkan ketika hal ini terjadi, dokter menolak untuk mengoperasi hernianya kecuali ia mau menurunkan berat badan. Padahal pria asal Montreal, Kanada ini diberitahu jika ia tak boleh mendorong, menarik atau mengangkat sesuatu yang berat karena hernia yang dimilikinya itu.
Dengan kata lain, hernia membuat olahraga jadi hal yang mustahil dilakukan oleh Yves. Tapi di sisi lain, Yves tak tahu apa yang harus ia lakukan dengan hernia yang menonjol di perutnya.
No comments:
Post a Comment