Distributor Resmi Vimax Asli Canada

Memperbesar Kelamin dengan Minyak Kemiri, Apa Efeknya?

 On Saturday, December 28, 2013  


Dr. Andri Wanananda MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta. Dok, beberapa teman saya sudah menggunakan minyak rambut kemiri yang banyak dijual di pasaran untuk dijadikan obat pembesar penis dengan cara disuntik ke dalam penis dan hasilnya sangat memuaskan. Dok, saya mau tanya apakah itu tidak berbahaya dan apa efek sampingnya?

Dhigo (Pria Lajang, 25 tahun), dhigoXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 165 cm dan berat badan 58 kg

Jawaban

Hingga saat ini belum ada laporan ilmiah tentang khasiat dan keamanan (tidak ada efek samping di kemudian hari) dari minyak rambut kemiri.

Membesarkan penis dengan ramuan herbal ada juga dengan membungkusnya dengan daun tertentu, seperti terjadi di pedalaman Papua. Akhirnya, diketahui ramuan daun itu membesarkan penis tapi menimbulkan pembengkakaan dan peradangan jaringan di batang penis, yang dikenal sebagai Corpora Cavernosa (CC).

Juga di Bali pernah ada laporan kasus tentang penyuntikkan pembesar penis yang akhirnya menimbulan kerusakan pada CC. Penisnya membesar tidak karuan, tapi 'nasi sudah menjadi bubur', penis tersebut tidak bisa dinormalkan kembali, kecuali dengan transplantasi penis.

Bila CC rusak, penis tidak akan mampu ereksi saat mengalami rangsangan seksual. Patut Anda pahami, yang penting untuk penis, bisa tegang, keras, membesar proporsionil diameternya, saat ereksi.

Dengan demikian, penis yang berukuran mungil, asalkan bisa tegang, keras saat ereksi, akan mampu melakukan hubungan seksual yang memuaskan pasangannya.

Dr. Andri Wanananda MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.

(mer/vta)


sumber

Memperbesar Kelamin dengan Minyak Kemiri, Apa Efeknya? 4.5 5 Robert Parker Saturday, December 28, 2013 Dr. Andri Wanananda MS Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran ...


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Back to top