"Mungkin saya akan menderita disfungsi ereksi, dan saya mungkin akan harus memakai popok untuk sementara waktu, karena saya akan memiliki masalah kencing," ujar Trevino dari South Pasadena, California, seperi dilansir dari Fox News, Rabu (11/12/2013).
Mencari pengobatan alternatif, Trevino dirujuk ke Dr Hyung Lae Kim, direktur co-medis dari program onkologi urologi di Cedars Sinai Samuel Oschin Comprehensive Cancer Institute di Los Angeles.
Setelah bertemu dengan beberapa spesialis, Trevino duduk dengan Kim untuk mendiskusikan pilihannya. Seiring dengan pembedahan dan radiasi, Kim menunjukan Trevino untuk bergabung dengan salah satu dari beberapa uji klinis dengan kanker prostat termasuk studi mengenai makanan.
Setelah terdaftar 200 pasien nasional sejak diluncurkan pada tahun 2011, studi tersebut berfokus pada satu tujuan yang sederhana yaitu pria pada tahap awal kanker prostat untuk meningkatkan memakan buah dan sayuran. Peserta menerima konseling gizi saat melakukan pendekatan 'active surveillance' untuk memantau penyakit mereka dengan harapan bahwa makan yang sehat akan membantu memperlambat perkembangan kanker.
Dr Kim mengatakan bahwa studi ini belum terbukti, tapi menurutnya ada hubungannya, dan hal itu belum sepenuhnya divalidasi. Namun lima tahun yang lalu, sekitar 90 persen pasien kanker prostat mengalami penurunan prostatektomi atau pengobatan radiasi untuk membersihkan diri dari penyakit ini. Namun, dokter sekarang tahu bahwa sebagian besar kanker prostat perembangannya sangat lamban, dan ada kemungkinan tidak menimbulkan ancaman yang berarti.
"Apa yang kita tahu sekarang adalah bahwa sebagian besar dari pasien kanker prostat menderita efek samping dari pengobatan. Dan beberapa dari mereka menderita seperti inkontinensia dan disfungsi ereksi kualitas selama bertahun-tahun yang akan datang," terang Kim.Next
No comments:
Post a Comment