Dilansir Daily Mail, (13/12/2013), robot biologis tersebut bergerak dengan menggunakan tenaga sperma. Para peneliti memerangkap sebuah sperma ke dalam tabung metal berukuran nano. Kemudian mereka menggunakan magnet untuk mengontrol arah gerak robot biologis itu.
Sebelum penemuan ini, ilmuwan hanya bisa menggerakkan sekumpulan sel dengan menggunakan berbagai bahan kimia dan medan magnetik. Namun robot sperma ini dapat bergerak tanpa perlu menggunakan energi tambahan karena menggunakan gerakan ekor sperma sebagai pendorong. Dan tentunya, robot ini aman karena sel sperma tidak membahayakan tubuh.
Oliver Schmidt dari Institut Nanosains Integratif di Dresden-lah yang berhasil menciptakan robot biologis itu. Ia berhasil membuat tabung nano magnetik dengan panjang 50 mikrometer atau 0,05 milimeter, dan diameter 5-8 mikrometer.
"Tantangan terbesar adalah dalam menyesuaikan ukuran tabung mikro agar sedikit lebih besar dari kepala sperma tapi ekor sperma tetap bisa bergerak," ujar Profesor Schmidt.
Profesor Schmidt berujar, untuk mencegah kaburnya sperma, tabung nano itu didesain memiliki satu ujung yang lebih sempit. Tabung itu juga dapat digerakkan dengan medan magnetik.
Meskipun baru dicoba dengan menggunakan sperma sapi, ia yakin penemuannya ini juga bekerja dengan baik pada sperma manusia. Untuk membantu proses pembuahan sel telur pada manusia, sebuah sel sperma akan ditangkap dengan tabung mikro. Kemudian robot sperma itu akan dipindahkan ke rahim. Dan dengan bantuan magnet, sperma itu akan diarahkan menuju sel telur.
Meskipun impian menggunakan robot sperma untuk membantu proses pembuahan ovum pada manusia adalah pilihan yang terlihat sangat menarik, ungkap Profesor Smith, hal itu masih belum dapat direalisasikan.
No comments:
Post a Comment